Banyak Pembangunan Bermasalah, Pimpinan DPRD Tanjabbar Soroti Cara Kerja Pemerintah

Banyak Pembangunan Bermasalah, Pimpinan DPRD Tanjabbar Soroti Cara Kerja Pemerintah

Banyak Pembangunan Bermasalah, Pimpinan DPRD Tanjabbar Soroti Cara Kerja Pemerintah
Banyak Pembangunan Bermasalah, Pimpinan DPRD Tanjabbar Soroti Cara Kerja Pemerintah

AYOJAMBI.ID, TANJABBAR- Menindaklanjuti banyaknya proyek pembangunan milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanjab Barat yang diduga mangkrak dan asal jadi dikerjakan hingga membuat berbagai pihak menyoroti kinerja Pemkab.

Sebelumnya kritikan pedas dilayangkan oleh ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM PETISI) Syarifuddin AR dan juga disoal oleh ketua organisasi pemuda Laskar pengawal Negeri (LAPEN), Erwinsyah. Salah satunya pembangunan sirkuit Road race yang menelan anggaran hingga Rp 6 miliar.

Menangapi persoalan ini pimpinan DPRD Tanjabbarat, Ahmad Jahfar dari politisi Golkar mengakui dan tidak menampik nanyak pembangunan yang terkesan sia-sia dan terbengkalai di Tanjabbarat ini.

"Sangat banyak bukan hanya pembangunan Road Race saja," katanya.

Menurutnya juga, fasilitas umum ataupun fasilitas soasial di jembatan anjungan WFC, taman kreasi ancol beach, food corner di eks terminal kota, taman taman kota, bahkan terminal kuala Tungkal pun rusak parah seperti tak ada urusan pemerintah di sektor itu.

"Itu terjadi karena cara kerja pemerintah kita bermasala, Pertama, pembangunan kita tidak didasarkan kepada kebutuhan masyarakat, tetapi lebih kepada keinginan yang orientasi nya adalah sekadar proyek oriented," terangnya.

lebih jauh dikatakan Jahfar, seperti Sektor pemuda dan olahraga, ini butuh GOR tapi hingga kini Tanjabbar satu- satu nya kabupaten yang tak memiliki GOR. Kedua, kita suka membangun tapi tak pandai merawat.

Merawat ini terutama adalah tugas pemerintah, seharusnya setelah Pasca menjadi fasilitas publik mestinya jelas siapa yang mengelola dan pemeliharaannya.

"Aparatur penegak perda dan asset daerah (POL PP) juga mestinya terus aktif, Bukan hanya berperan menjadi penunggu pintu masuk rumah dinas dan kantor bupati saja," tegasnya.

Sosialisasi dan pengertian kepada masyarakat juga harus terus dilakukan, bahwa memelihara asset daerah adalah tugas bersama. 

"Lihat saja pot kembang hias saja bisa hancur dihajar masyarakat, ini sungguh  memprihatinkan."pungkas politisi partai Golkar yang di amanahkan masyarakat berapa kali periode sebagai wakil rakyat DPRD Tanjabbarat ini. (Put)



Related Articles