Belum Menjadi Peserta Pilkada Tanjabbar 2020, Ahmad Jahfar Sampaikan Permintan Maaf

Belum Menjadi Peserta Pilkada Tanjabbar 2020, Ahmad Jahfar Sampaikan Permintan Maaf

Belum Menjadi Peserta Pilkada Tanjabbar 2020, Ahmad Jahfar Sampaikan Permintan Maaf
Belum Menjadi Peserta Pilkada Tanjabbar 2020, Ahmad Jahfar Sampaikan Permintan Maaf

AYOJAMBI.ID, TANJABBAR - Nama Ahmad Jahfar SH memang telah lama di gadang-gadang untuk ikut sebagai peserta pada bursa Pilkada Kabupaten Tanjab Barat 2020. Wajarsaja sudah banyak tim relawan dan pendukung serta simpatisan masyarakat Tanjab Barat yang terbentuk untuk mensosialisasikan Ahmad Jahfar sebagai peserta Pilkada.

Namun hingga hari terakhir pendaftaran di KPUD Tanjab Barat, hanya tiga pasang kandidat yang mendaftar yakni Muklis -Supardi, Anwar Sadat- Hairan, dan Mulyani-Amin, Partai Golkar Tanjab Barat yang diketuai Oleh Ahmad Jahfar berkoalisi bersama PDIP dan PPP mengusung Pasangan Mulyani-Amin (MULYA).

Untuk itu, selaku Ketua Dewan Pempinan Daerah II (DPD II) Partai Golongan Karya (Golkar) Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Ahmad Jahfar SH menyampaikan permintaan maaf dan ucapan terimakasih kepada masyarakat Tanjab Barat serta khususnya pihak-pihak yang telah terlibat dalam mensosialisasikan dirinya untuk menjadi peserta Pilkada Tanjabbar.

Selain itu, Wakil Ketua DPRD Tanjab Barat ini juga ikut memberikan semangat kepada para sahabatnya yang telah resmi menjadi Pasangan Kandidat yang ikut serta di Pilkada Tanjab Barat 2020.

Meskipun demikian, sebagai Ketua DPD Golkar Tanjung Jabung Barat, dirinya menginstruksikan kepada seluruh anggota Fraksi Golkar, seluruh pengurus dari DPD hingga ke kelompok karya di tingkat RT, serta sayap partai untuk bergerak memenangkan pasangan Mulyani-Amin (Mulya) sebagai Bupati dan Wakil Bupati Tanjab Barat serta pasangan Cek Endra dan Ratu Munawwaroh (Cerah) sebagai Gubernur dan wakil Gubernur Jambi kedepannya.

Hal tersebut di sampaikan Ahmad Jahfar melalui akun Media Sosial Facebook pribadinya, berikut uraiannya:

"Maju Pilkada... Ya, selang beberapa minggu ini banyak sekali WA atau sms yang masuk ke ponsel oppo saya terkait kepastian maju tidaknya saya sebagai calon kepala daerah. Saya dengan realitas yang ada hari ini tentu harus katakan bahwa saya tidak menjadi peserta pilkada. 

Saya memohon maaf kepada tim yang sebagian sudah terbentuk, kepada sympatisan, kepada sebagian publik Golkar, kepada adik adik tim kreasi yang telah banyak membantu sosialisasi dan hal hal penting lainya. Tentu Sebagai politisi yang berangkat murni dari dunia aktivis mahasiswa saya menyadari betul tantangan muncul ke wilayah politik yang tidak gampang. 

Setidaknya ada 3 syarat minimal yang memang jujur tidak saya miliki dalam konteks tanjab barat. Pertama, Bekal sosial. Saya lahir dari kalangan biasa, dari kalangan masyarakat kampung yang tidak memiliki trah sosial. Ayah saya bukan lah pengusaha, politisi, pejabat atau ulama besar. bahkan keluarga besar saya  yang menjadi ASN saja hanya hitungan 1 atau 2 orang, salah satunya ya istri saya????. Dalam konteks pilkada faktor faktor seperti ini menjadi amat penting sebagai daya dongkrak elektoral. 

Kedua, Bekal Finansial. Menjadi peserta pilkada dengan segala proses nya yang sangat demokratis dan terbuka tentu menimbulkan hitung hitungan yang tidak sedikit. Pemasangan APK, APD, pembentukan tim, entertain politik serta komunikasi politik, mobilisasi dukungan semuanya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Tentu butuh kerja keras ke depan ut itu.

 Ketiga, pakem politik. Pakem politik juga menjadi persoalan berikutnya terkait maju tidaknya saya pada pilkada. Saya lahir di desa Pasar Senin, hasil pemekaran desa Mekarjati dan Desa Senyerang satu wilayah yang secara politik bukan bagian dari ulu dan ilir tanjab barat. Dua daerah kecamatan yakni pengabuan dan senyerang dengan mata pilih 36.000 jiwa realitas nya belum dipandang oleh sebagian elit dan masyarakat kita menjadi daerah dengan potensi politik bagus. Tentu butuh kerja kerja politik ke depan ut anak anak muda dan para tokoh yang minim jumlah  dari daerah daerah marginal politik di tanjab barat ut bekerja lebih rapi dan maksimal jika ingin para tokoh dari daerah ini bisa tampil dalam ajang pilkada dan menjadi salah satu barometer. 

Mudah mudahan ke depan pertarungan ide dan gagasan yang menjadi tolok ukur dari faktor elektoral di masyarakat terkait siapa yang sesungguhnya layak ut menjadi pelayan masyarakat tanjab barat. Kepada Partai Golkar yang saya cintai, kepada para senior maupun sahabat pengurus hingga ke tingkat desa dan kelompok karya saya mengucapkan terima kasih atas segala dinamika internal baik yang menyenangkan atau tidak dalam ajang pilkada. 

Melalui FB ini saya juga mengucapkan selamat berjuang kepada sahabat saya Haji Mukhlis dan Mas Supardi yang konsen dengan semangat per BEDA an nya, serta selamat berjuang kepada sahabat saya Ustadz Anwar Sadat dan Hairan dengan tagline BERKAHnya. Mari niatkan, apapun dan siapa pun dalam pilkada ini  adalah memberikan ke MULIA an kepada masyarakat Tanjung Jabung Barat. 

Dan saya atas nama Ketua DPD Golkar Tanjung Jabung Barat  menginstruksikan kepada seluruh anggota Fraksi Golkar, seluruh pengurus dari DPD hingga ke kelompok karya di tingkat RT, serta sayap partai ut bergerak simultan memenangkan pasangan Mulyani-Amin sebagai  Bupati dan Wakil Bupati serta pasangan Cek Endra dan Ratu Munawwaroh sebagai Gubernur dan wakil gubernur. Mari nikmati pilkada sebagai ajang konsolidasi daerah, berikhtiar menuju perbaikan perbaikan seperti yang kita harapkan dan cita cita kan. Insya Allah, Yakin Usaha Sampai????".

(Put)


Related Articles