AYOJAMBI.ID, TANJABBAR - Wakil Bupati (Wabup) Tanjab Barat, Hairan mempertanyakan kinerja konsultan perencanaan Proyek Pembangunan Jembatan Parit Gompong Kualatungkal yang menelan dana APBN Rp 18 Miliar melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) IV Jambi.
"Bagaimana pertimbangan dan kajiannya konsultan perancanan, sehingga berdampak sangat buruk bagi warga sekitar. Mengapa ada kajian jembatan seperti itu (Parit Gompong), kita juga harus memikirkan dampak bagi masyarakat," tanya wabut dalam pertemuan dengan Pihak BPJN Jambi, Konsultan Perencanaan, Konsultan Pengawas, instansi terkait dan perwakilan masyarakat di ruang pola Kantor Bupati Tanjab Barat, Rabu (29/9).
Pertanyaan Wabup tersebut lansung dijawab oleh konsultan perencaanaannya, Hasman Sijabat yang yang juga hadir dalam ruangan.
Menurut Sijabat, alasan pihaknya karena kawasan akan dibangun jembatan tersebut rawan banjir sehingga dibuatlah ketinggian jembatan tiga meter serta alasan lain yang dijelaskannya dengan menggunakan bahasa tekhnis yang sulit dipahami.
Jawaban dari konsultan perencanaan tersebut sontak membuat geram forum rapat termasuk Wabup dan Asisten Ekbang Setda Tanjab Barat, H Erwin.
"Jangan asal-asalan perencanaannya, karena dampaknya bagi masyarakat kami yang dirugikan, kami tidak menghambat pembangunan nasional di wilayah kami. Malah kami senang banyak pembangunan silahkan asalakan tidak merugikan masyarakat kami," ujar H Erwin.
"Kalau bapak konsultasi dulu dengan masyarakat sekitar dan pemda, mungkin tidak ada keluhan seperti ini. Untuk itu sekarang kita mencari solusi kalau salah kita salah semua, tidak ada yang benar.
Kalau alasannya banjir, daerah kami tidak bernah kebanjiran, tapi namanya rob, pasang surut air laut, dan itupun tidak pernah menenggelamkan jembatan yang lama," timpal Wabup.
Untuk diketahui, dampak pembangunan jembatan sekitar tiga meter tersebut dikeluhkan warga karena tertutupnya akses jalan setapak, dan beberapa rumah warga di pinggir jembatan yang tertutup oprit.
Selain itu beberapa rumah disekitar miring diduga akibat pemasangan tiang pancang jembatan, hal itu membuat Wabup turun kelapangan untuk mengecek lansung dan menyetop pekerjaan oprit sementara.
Diketahui pergantian jembatan parit gompong ini oleh kontraktor pelaksana PT Jambi Energi Cemerlang dan konsultan pengawas dan perencanaan PT Progresia Aditya Pratama KSO, PT Berlian Jaya Mandiri Konsultan dengan nilai Rp18.062.748.000,
Sementara itu Kepala Balai BPJN VI Jambi, Bosar Pasaribu mengaku sebelumnya sudah aurvei ke lapangan, mungkin ada mis komunikasi antara desainer ke pihaknya juga antara desainer ke masyarakat sekitar.
"Saya memahami selama ini tidak ada masalah, nah setelah pak wabup turun (Kelokasi) baru timbul masalah, mungkin ini juga kekurangan kami," katanya saat meninjau lokasi usai pertemuan di pola kantor bupati.
Dikatankan Pasaribu, pihaknya membutuhkan waktu beberapa hari kedepan dan berjanji akan mencarikan solusi terbaik untuk warga sekitar bagaimana agar pekerjaan tetap dilanjutkan.(put)