Lahirnya Calon Pemimpin Tanjabbar Dari Dunia Kesehatan di Tengah Pandemi Covid-19

Lahirnya Calon Pemimpin Tanjabbar Dari Dunia Kesehatan di Tengah Pandemi Covid-19

Lahirnya Calon Pemimpin Tanjabbar Dari Dunia Kesehatan di Tengah Pandemi Covid-19
Lahirnya Calon Pemimpin Tanjabbar Dari Dunia Kesehatan di Tengah Pandemi Covid-19

AYOJAMBI.ID, TANJABBAR - Sabagai Megister Kesehatan yang memiliki segudang pengalaman, Calon Wakil Bupati Tanjab Barat nomor satu, M. Amin, SKM, M.Kes berikhtiar dengan tulus untuk membantu Mulyani Siregar SH sebagai Calon Bupati Tanjab Barat dengan keahlian dan bidang yang ia kuasai.

Memang harus diakui, karena dalam sejarah Kabupaten Tanjab Barat belum pernah lahir pemimpin dari Dunia Kesehatan. Ini sangat relevan di era pandemi Covid-19 di mana upaya Promotif dan preventif di semua level administrasi dan pelayanan kesehatan harus di perkuat.

"Jika MULIA diamanahkan menjadi pemimpin baru untuk perubahan Kabupaten Tanjab Barat, saya akan membantu Pak Mulyani dalam membentuk tim dinamis Puskesmas untuk memperkuat upaya Promotif dan preventif  di FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat pertama)," beber M Amin.

Bahkan kedepan, MULIA juga memiliki program perlindungan masyarakat, sebab pada tahun 2000, M Amin juga telah melakukan riset tentang kesiapan Tanjab Barat dalam era otonomi daerah  bidang kesehatan. Dan tesis disidangkan di hadapan penguji di Universitas Indonesia.

Kendati 20 tahun berlalu, bersama MULIA paradigma baru bidang kesehatan di Tanjab Barat akan di kaji ulang terutama kesehatan lingkungan.

"Saya prihatin lihat wilayah yang masih kumuh di wilayah perkotaan khususnya  dalam Kota Kualatungkal. Dibawah rumah penduduk menjadi tumpukan  kotoran, plastik, sampai mengeluarkan aroma tidak sehat dan densitas, faktor utamanya nyamuk luar biasa, kedepan ini yang akan kita atasi,

Dimana setiap sela-sela jarah antara rumah, kita tutup tanah kuning, dan dibuat tanaman bunga cantik perkotaan dan tanaman untuk kebutuhan domestik yang bisa dimakan seperti kebutuhan bumbu masak," tutur M Amin.

Intinya, M Amin akan fokus membantu Mulyani Siregar sesuai bidang dan ilmu yang dia kuasai. 


"Sebagai Dosen dan widya iswara, saya akan bantu di bidang pendidikan, jabatan akhir saya sebagai Direktur peguruan tinggi kesehatan  akan menjadi modal ikut menata pendidikan di Tanjab Barat," sebutnya.

Sebagai orang yang aktif di bidang lingkungan lama berpengalaman bersama PPPLH Universitas Jambi, M Amin akan bantu pemikiran dan ide-ide dibidang kelestarian lingkungan.

"Sebagai Ahli Keshatan Masyarakat saya akan bantu Pak Mul menata paradigma baru kesehatan. Sebagai Fasilitator Desa Siaga saya akan bantu menata pemberdayaan masyarakat Desa," sebut Ustad Amin, sapaan pria yang juga berprofesi sebagai penceramah itu. 


Lebih lanjut, Sebagai Ketua Harian Thariqah atau JATMAN Provinsi Jambi, M Amin juga akan bantu membangun komunikasi dengan semua Majelis dan Ponpes. Begitupun, sebagai wakil Ketua Dewan Masjid Kota Jambi, dia akan bantu memperkuat DMI Tanjab Barat.

"Demikian juga sahabat kita dari Nasrani, Konghucu, Hindu, Budha, kita bantu perkuat Forum Komunikasi Umat beragama (FKUB) di Kabupaten Tanjab Barat," terang suami Santi Oktapia itu.

MULIA juga akan berkomitmen dalam perkuat Perilaku Hidup bersih dan Sehat (PHBS) di tatanan rumah tangga, rumah ibadah, Tempat Pendidikan, maupun lingkungan masyarakat.

Sebagai contoh adalah Toilet rumah ibadah harus bersih dan wangi, juga tersedia pojok cek kesehatan jamaah setiap enam Bulan sekali dalam mendukung Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS) dan pendekatan Tanjab Barat sehat melalui pendekatan keluarga (PTS - PK).

"Setiap keluarga ada Family powder dan PHBS tatanan sekolah, seluruh kamar tidur santri, lokal lokal, WC dan Kantin Sehat di miliki  oleh Ponpes dan Sekolah. Saya sangat prihatin dan sempat berlinang air mata melihat keadaan  Kebersihan ponpes dan sekolah di Tanjab Barat," ungkap lulusan terbaik Magister Kesehatan Universitas Indonesia itu.

Dia berharap, kedepannya semua Institusi pendidikan harus tetapkan PHBS tatanan Sekolah dan Ponpes kedepan, Dirinya telah memprogram menjadikan ponpes mandiri yang punya badan usaha yang kuat.

Insyaallah, Mulyani-Amin (MULIA) bersepakat berbagi ke ahlian dibidang masing masing sehingga tidak ada istilah BH 1 dan BH 2 berbeda.

"Yang ada jika diberi amanah kami akan bahu membahu saling menguatkan satu sama lain untuk kesejahteraan yang berkeadilan bagi Masyarakat Tanjab Barat," tegasnya.

M Amin juga mengklarifikasi isu-isu yang mulai berkembang terkait istilah "Ban Serap", dirinya juga menghargai pendapat masyarakat, namun hal itu tidak mrmpengaruhi M Amin bersama Mulyani untuk berjuang bersama msyarakat.

"Karena kami sudah punya konsep yang jelas kemana arah program yang akan kami implementasikan. Bahkan jaringan sahabat kita lintas perguruan tinggi dan jaringan kita yang lain di bidang Ekonomi, siap bantu berbagi ilmu dan ide untuk memajukan Tanjab Barat bersama MULIA," pungkas ayah tiga anak ini. (put)


Related Articles