AYOJAMBI.ID, TANJABBAR - Selain adanya Program Asosiasi Makan Minum (Asmami) untuk membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Tanjab Barat Nomor Satu, Mulyani Siregar-M Amin (Mulia) juga akan mengembangkan potensi pariwisata di Kabupaten Tanjab Barat.
Dengan tetap melanjutkan program Kepala Daerah sebelumnya, Pasangan Mulia nantinya bertekad akan menyulap Kota Kualatungkal menjadi Kota Wisata untuk menarik minat wisatawan baik lokal maupun dari luar daerah dengan tujuan meningkatkan perekonomian masyarakat.
Untuk dalam Kota Kualatungkal, pasangan Mulia akan mengembangkan wisata Water Pront City (WFC) dan ekowisata hutan mangrove Pangkal Babu yang didukung dengan transportasi khusus yang disiapkan adalah becak wisata, serta dibeberapa titik ada warung yang menyediakan berbagai macam makanan-makanan hasil dari laut yang sehat dan terkoneksi dengan program Asmami.
"Jadi nanti kendaraan mesin baik mobil maupun motor pengunjung, tidak boleh lagi dibawa masuk ke kawasan wisata WFC, pengunjung yang ingin masuk bisa berjalan kaki, menyewa atau naik becak wisata yang nantinya dipersiapkan oleh pemerintah melalui Dinas Pariwisata,
Maka kita siapkan parkir khusus diluar dengan catatan tidak mengganggu aktifitas yang lainnya, dari situ selain menambah penghasilan penarik becak PAD dari retribusi parkir juga teratur," ungkap Calon Wakil Bupati Tanjab Barat, M Amin Abdullah.
Sementara untuk pengembangan ekowisata hutan Mangrove di Pangkal Babu, Pemerintah daerah juga menyiapkan taranportasi wisata khusus dengan menggunakan betor atau becak motor.
"Untuk aksesnya, jalan rigit beton harus kita selesaikan sampai ke kawasa wisata mangrove Pangkal babu. Dan disepanjang pinggir jalan nantinya ada pesan dunia atau pesan moral untuk pengunjung seperti Hutan adalah paru-paru dunia, jaga kelestarian hutan, pohon manggrove adalah penampung karbondioksida, dan lainnya yang akan kita rancang secara maksimal," jelas sumai Santi Oktapia ini.
Selain itu, penarik becaknya juga harus menggunaka atribut unik seperti menggunakan tanjak melayu, selain wisata mangrove juga di beberapa lokasi nantinya juga di buat miniatur kebudayaan dari semua etnis yang ada di Tanjab Barat.
"Kita buat seperti taman mini, di beberapa titik atau lokasi yang kiranya tidak merusak keaslian hutan mangrove, kita buat semacam ada rumah adat suku-suku yang ada di Tungkal, seperti adat minang, bugis, melayu, jawa, batak, banjar, tionghoa dan diadakan festifal setiap tahunnya," papar M Amin.
Bahkan tidak hanya dalam kota, disetiap desa juga, kades-kades diminta untuk mengembangkan potensi yang ada di Desa yang memiliki nilai jual untuk desanya sendiri.
"Itu yang kita kaji dan rancang nantinya jika Mulyani-Amin diamanahkan untuk memimpin Tanjab Barat, intinya insyaallah pembangunan sumber daya manusia, pembangunan infrastruktur yang berkeadilan untuk kesejahteraan rakyat menjadi titik fokus Mulia," tandas ayah dari tiga anak ini. (Put)