AYOJAMBI.ID, TANJABBAR - Meskipun Walk out nya Bupati Tanjab Barat, H Safrial pada Paripurna terakhir pembahasan Raperda APBD Tanjabbar tahun 2021 pada Senin (30/11), DPRD Tanjabbar mengharapkan tidak menjadi penghambat jalanya anggaran tahun 2021.
Plt Ketua DPRD Tanjabbar, Ahmad Jahfar mengatakan pihaknya akan menyerahkan kebijakan ke Pemerintah Provinsi atau Kemendagri.
"Kalau di DPRD Tanjab Barat kita anggap sudah clear dan tak ada masalah lagi, karena sudah dibahas dan kami sudah menandatangani persetujuan karena hari ini hari terakhir sesuai permendagri, kami siap diaudit kinerja kami," tegasnya lagi.
Karena pihaknya tetap berkomitmen apa yang telah di bahas bersama sebelumnya dan tidak ada masalah karena sudah mengikuti mekanisme yang diatur.
"Selama ini juga tdak ada dinamika ataupun pengajuan keberatan dari bupati atau pihak eksekutif. Jadi aneh aja bagi kami tiba-tiba hari ini pada rapat terakir bupati mengatakan keberatan dan tidak menandatangani persetujuan," sebutnya.
Sementara hari ini, Senin (30/11), menurut Jahfar adalah hari terakhir penandatanganan, dan pihaknya juga tidak mau sebagai pihak yang disalahkan karena tidak mematuhi ketentuan permendagri.
"Jadi Kebijaan kami serahkan sepenuhnya ke Pemerintah Provinsi, dan besok (Selasa (1/12),red) kami akan melakuan konsultasi dengan Pemprov," tutup Plt Ketua DPRD Tanjab itu.
Sebelumnya, Bupati Tanjab Barat, H Safrial ogah menandatangani dan memilih walk out saat menghadiri Rapat Paripurna keempat, penyampaian laporan badan anggaran DPRD, pendapat akhir praksi, pengambilan keputusan DPRD, Penandatanganan berita acara, dan samputan bupati atas keputusan DPRD terhadap Raperda tentang APBD Kabupaten Tanjab Barat Tahun Anggaran 2021. Bertempat di gedung Rapat Paripurna Kantor DPRD Tanjab Barat, Senin (30/11).
Rapat tersebut sempat Molor dan di skor dua kali dikarenakan pihak eksekutif yakni Bupati ataupun Wakil Bupati Tanjab Barat tidak hadir pada rapat tersebut.
Untuk di ketahui bahwa undangan rapat Paripurna APBD tahun 2021 untuk peserta yang di undang pada pukul 9:00 wib. Rapat baru bisa dimulai pada pukul 13.05 wib setelah Bupati, Wakil Bupati dan Sekda datang berbarengan ke ruangan Rapat.
Tak lama mengikuti Rapat, sekitar Pukul 13.35 WIB, Bupati, Wakil Bupati, Sekda, dan Kepala OPD yang hadir lansung keluar pada saat rapat sedang berjalan karena menurutnya Struktur APBD Tanjab Barat banyak mengalami perubahan.
"Karena struktur APBD yang kami ajukan sudah sangat berubah, Baik dari segi pendapatan, pembiayaan dan belanja. inilah yang belum bisa kami sepakati, kira kira tiga itulah garis besarnya," ungkap Safrial dikonfirmasi wartawan saat keluar dari ruang rapat.
Dijelaskannya, apa yang diajukan eksekutif tentang pendapatan bertambah, pembiayaan juga bertambah, dan rincian belanja juga berubah.
"Kita tidak dapat menerima itu, artinya sebetulnya masih ada jalan, kalau saling ingin sama-sama membangun Tanjab Barat, tetapi kalau saling mengotot untuk kepentingan pribadi, kami lebih baik tetap berpedoman dengan peraturan kepala daerah, jadi dengan peraturan kepala daerah, semua apa yang sudah kita sampaikan di dalam RPJMD kita mudah-mudahan tercapai," jelas Bupati.
Menurut Safrial, yang punya visi misi itu kan Bupati dan Wakil Bupati, apalagi di masa Pendemi ini, yang kekurangan-kekurangan, bupati ingin dimaksimalkan.
Ditanya apakah keterlambatan bupati hadir rapat paripurna terakhir pembahasan APBD 2021 tersebut berkaitan dengan kemungkinan terjadinya perubahan tersebut? Diakui Bupati, benar karena pihaknya sudah melihat struktur yang sudah sangat berubah.
"Kami memunyai hak kami dan saudara-saudara dari dewan juga kita hormati karena dia juga mempunyai hak," sebut Bupati. (put)