AYOJAMBI.ID, TANJABBAR - Tidak hanya persoalan air bau dan kerap mati Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Pengabuan Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) juga terjadi dugaan pengelembungan harga juga terjadi.
Hal ini diungkapkan oleh warga net di media sosial Facebook (Medsos FB). Akun FB @Aan Banjar menyebutkan selain persoalan air yang perlu diperbaiki dari sisi management pembayaran juga perlu untuk dievaluasi dan diperhatikan secara serius. Sebab dirinya merupakan korban dari pembayaran itu.
"Yang perlu di perbaiki itu dari segi pembayaran nya," katanya dimedia sosial, Rabu (19/6/2024).
Ia dengan tegas mendesak PDAM Tirta Pengabuan Tanjabbar untuk benar benar memberikan petugas lapangan yang kompeten dalam melakukan pengecekan ampere.
"Tolong di perhatikan betul untuk yang petugas lapangan betul" foto Amper nya,"ujarnya
Akibat kerja tim lapangan yang tidak profesional itu dirinya dirugikan dengan pembayaran yang cukup mahal. Pasalnya baru 15 hari pemakaian pembayaran sudah sampai Rp330 ribu.
Harga baru turun menjadi diangka normal setelah protes ke PDAM. Hal ini menandakan tim lapangan PDAM asal asalan kerja dan terdapat dugaan pengelembungan harga yang bisa saja terjadi kebanyakan berlangganan lainnya.
"15 hari pemakaian pembayaran sampai 330.000. setelah kita protes pembayaran rupanya nya hanya 46.000 saja," ucapnya.
Ia mendesak Dirut PDAM Tirta Pengabuan untuk benar benar memperhatikan kinerja itu. Ia juga meminta Dirut kerja dengan baik.
"Jadi kepada Dirut PDAM tolong di perhatikan betul orang lapangan bapak itu." Tandasnya
Sementara itu, Dirut PDAM Tirta Pengabuan Tanjabbar Feri Jirin Elvianto belum merespon pesan konfirmasi WhatsApp dari media ini. (*/)