AYOJAMBI.ID, TANJABBAR - Dalam rapat paripurna yang berlangsung di gedung DPRD pada Senin (16/11) Anggota dewan pertanyakan indikasi adanya pengaturan proyek dari sumber dana APBD dan APBD-P Tanjab Barat Tahun 2020.
Pasalnya, hingga saat ini sebagian besar proyek dari alokasi dana APBD perubahan tahun 2020 belum berjalan. Merebak kabar jika program tahunan ini diatur dan dikondisikan oleh mafia proyek yang diduga oknum honorer, kontraktor hingga pejabat eselon II yakni R, C, A, T, AY, YH yang memiliki peran masing-masingnya.
Hal itu dikatakan Anggota Komisi II DPRD Tanjab Barat, Sufrayogi Saiful yang juga mempertanyakan penyebab hingga saat ini belum ada program dari sumber dana APBD perubahan yang dilaksanakan.
Lebih lanjut, apa penyebab molornya pekerjaan fisik yang bersumber dari alokasi dana APBD perubahan. Dengan molornya pekerjaan tentunya akan berdampak pada mutu dan kualitas pekerjaan, ditambah faktor alam curah huja dan banjir rob dari luapan air laut yang saat ini lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya.
"Isu yang berkembang di ruang pablik, bahwa molornya pekerjaan fisik dari APBD perubahan ini disebabkan adanya oknum yang mengatur proyek, apa tanggapan bapak terkait isu yang berkembang ini," tanya politisi muda Golkar kepa Bupati H Safrial.
Minyikapi pertanyaan dewan tersebut, Bupati Tanjab Barat dengan tegas mmenantang dan meminta penegak hukum untuk menangkap oknum yang di sebut sebagai mafia proyek itu jika terbukti.
"Jika benar buktikan, dan penegak hukum lansung tangkap orangnya. Tidak ada yang kebal hukum di negeri ini," tegas Bupati Safrial didepan forum dan Anggota DPRD yang hadir.(put)
