AYOJAMBI.ID, TANJABBAR - Seorang pemuda penyandang difabel Gigihh Dwi Prasityo yang akrab disapa Agit, mengecam oknum yang mengklaim diri sebagai pemuda yang mewakili difabel.
Kecaman itu bagi Agit perlu ia tunjukkan sebagai respon terhadap beredarnya kabar bahwa ada oknum yang "curhat" ke salah seorang cawabup dan mengklaim mewakili difabel Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat).
Inti curhatan oknum yang mengaku-ngaku mewakili difabel itu adalah terkait kurangnya perhatian Pemda terhadap kaum difabel di Tanjab Barat.
Isu itu kini heboh dalam perbincangan, baik di warung kopi, media online dan media sosial. Akan tetapi, saat ini link berita yang menerbitkan curhatan oknum tersebut tidak dapat diakses lagi (Not Found - 404).
Curhatan oknum tersebut kabarnya disampaikan melalui pesan Whatsapp ke cawabup tersebut, sehingga menimbulkan kesan bahwa itu adalah curahan hati seluruh difabel Tanjab Barat.
"Kini isu itu menjadi konsumsi publik, tersebar di media online. Saya tegaskan bahwa saya selaku pemuda penyandang difabel tidak merasa diwakili oleh oknum tersebut," tegas Agit.
"Saya tidak pernah setuju dan tidak pernah meminta diwakili untuk menyampaikan statement atau curhatan semacam itu ke cabup ataupun cawabup," jelas Pengurus Aktif Yayasan Special Preneur itu.
Menurutnya, isu itu sarat akan kepentingan Pilkada yang coba "menggarap suara" kaum difabel. Akan tetapi menurut Agit, cara yang digunakan sangat tidak "elok" sebagai masyarakat yang beradab.
Sebagai pemuda yang aktif dalam kegiatan sosial dan kreatif kepemudaan, Agit mengapresiasi beberapa sikap Pemda terhadap kaum difabel Tanjab Barat.
Bahkan Agit sendiri mengaku sebagai salah seorang penyandang difabel yang pernah mendapatkan perhatian dan bantuan dari pihak Pemda.
"Meskipun program Pemda belum sempurna, tapi harus diakui juga banyak yang sudah dibuat oleh Pemda untuk kaum difabel di Tanjab Barat. Saya buktinya, saya pernah dibantu," tegas Agit.
Lebih lanjut, sebagai respon yang terbuka, Agit pemuda yang aktif mengamati kehidupan sosial politik itu menantang oknum yang mengklaim mewakili kaum difabel itu.
Bahkan Agit juga mendorong agar cawabup yang katanya mendapatkan pesan curhat dari Pemuda difabel itu untuk terbuka menyampaikan siapa pemuda yang dimaksud.
"Siapa dia? Saya minta cawabup yang katanya mendapat curhat dari pemuda difabel itu untuk memberitahukan namanya, karena bisa merusak nama baik dan menebar klaim buruk bagi kaum difabel di Tanjab Barat kalau tidak diluruskan," ucap Agit.
Agit bahkan siap berdebat dengan oknum yang dimaksud apabila ia tahu siapa orangnya, agar jelas dan terang seperti apa kondisi difabel di Tanjab Barat saat ini dan seperti apa kontribusi Pemda hari ini terhadap difabel.
"Makanya cawabup yang dapat pesan curhat itu kasih tau saja siapa orangnya, saya siap berdebat dengan oknum itu," tutup Agit.(bmc)