Jelas Tidak Ada Rekayasa Digital Pada Video Syur Mirip Gisel, Ini Penjelasan Pakar Telematika

Jelas Tidak Ada Rekayasa Digital Pada Video Syur Mirip Gisel, Ini Penjelasan Pakar Telematika

Jelas Tidak Ada Rekayasa Digital Pada Video Syur Mirip Gisel, Ini Penjelasan Pakar Telematika
Jelas Tidak Ada Rekayasa Digital Pada Video Syur Mirip Gisel, Ini Penjelasan Pakar Telematika

JAKARTA - Pada 7 November jagat media khususnya Twitter dihebohkan dengan tersebarnya video asusila mirip artis Gisella Anastasia.

Banyak yang meyakini itu adalah Gisel, melihat lokasi yang digunakan serupa dengan fasilitas kamar pribadi Gisella Anastasia.

Diketahui Gisel tak cuma kali ini saja terjerat kasus video asusila. Pada 2019 juga muncul video syur mirip dirinya, namun kali ini dianggap berbeda karena terlalu banyak kemiripan.

Baru-baru ini dua pakar telematika, Roy Suryo dan Abimanyu Wahjoewidajat ikut menyoroti keaslian dari video syur mirip Gisel.

Selain video asusila 19 detik yang tersebar, ada beberapa video asusila lainnya yang diduga satu rangkaian dengan video mirip Gisel. Mulai dari video 19 detik, 33 detik dan 1 menit 36 detik.

Mengenai hal tersebut, pakar telematika Abimanyu menyampaikan pengamatannya di acara Kabar Petang TV One, Senin (9/11/2020).

"Apakah dari yang 19 detik dan 1,36 menit itu semuanya video rekaman asli dari handphone atau direkam lagi, ada copy-annya?" tanya sang presenter.

"Videonya video asli atau bukan?" tanya sang presenter lagi.

Ditanya seperti itu, sang pakar telematika menyebut sudah jelas. "Clear, clear, sangat jelas," tegas sang pakar.

Meski begitu, masih ada 2 unsur yang harus tetap dikedepankan dalam memeriksa keaslian video syur mirip Gisel ini. Yakni soal adanya rekayasa digital dan konten.

Untuk yang video asusila 1,36 menit, pakar telematika menyebut tidak ada rekayasa digital.

"Dengan konten yang 1,36 menit, saya konfirmasikan tidak ada rekayasa digital," ungkap Abimanyu.

Maksud dari tidak ada rekayasa digital adalah tidak adanya rekayasa memanipulasi wajah agar terlihat mirip seperti seseorang.

Akan tetapi, bisa saja video syur yang beredar mirip Gisel itu adalah rekayasa konten.

Artinya memang disetting serupa dengan wanita yang dituduhkan.

Seperti pemerannya mirip, suasana lokasinya dibuat sama dan lainnya untuk kepentingan tertentu.

"Tetapi yang masih paling mungkin adalah dugaan rekayasa konten," kata Abimanyu.

Juga masalah gorden yang sempat jadi perbincangan di kalangan netizen yang disebut mirip seperti gorden yang ada di kamar Gisel.

Juga terkait baju yang dikenakan si wanita dalam video syur yang disebut-sebut mirip seperti yang dipakai Gisel di bulan Maret 2019 silam.

Namun, sang pakar telematika Abimanyu menyebut kemiripan kurang berdasar, karena gorden dan baju itu bisa dibeli di mana saja.

"Misalnya, satu objek di video tersebut seperti gordennya, televisi dan lain sebagainya.

Kemudian baju yang dikenakan si wanita yang mengacu pada seseorang," jelasnya.

"Baju itu bisa dimana-mana. Gorden bisa dibeli dimana pun," tambahnya.

Tapi belum tentu pemerannya benar-benar si wanita yang dituduhkan itu.

Maka dari itu, untuk menganalisis lebih jauh, maka jangan hanya cari kesamaan, tapi juga perbedaan dari ketiga video yang beredar.

"Yang 19 detik merupakan bagian dari yang 33 detik. Yang 33 detik bagian dari 1,36 menit. Berarti dengan demikian video utamanya yang 1 menit 36 detik," ujar sang pakar telematika.

Bahkan, jika ada video yang lebih panjang, maka akan lebih mudah untuk menganalisis siapa sosok pemeran di balik video syur tersebut,

"Biar gak salah menuduh orang, harus dilihat video lengkapnya. Jangan hanya sebagian yang 1 menit 36 detik juga," ucap Abimanyu.

"Video 1 menit 36 detik itu belum konten dari awal hingga akhir. Ibaratnya, dengan adegan tersebut masih setengah jalan, lalu berakhirnya setengah jalan," papar Abimanyu.

"Harusnya ada konten sebelum adegan dan sesudah adegan," tambahnya.

Menurutnya, jika mendapatkan video full-nya, maka akan mendapatkan gambaran penuh soal siapa sosok pemeran video asusila tersbeut.

"Sehingga bisa terverifikasi lebih jelas. Apakah ini sebetulnya ini bisa mengacu pada seseorang, atau tidak mengacu pada seseorang," ungkap Abimanyu.

"Dengan pengungkapan lebih, akhirnya ketahuan sumbernya dari mana, siapa yang memiliki konten ini sebelumnya," pungkasnya. (*)

Sumber: Grid.id


Related Articles